Laporan Mikrobiologi Umum - Metode Aseptis
1. Bagaimana
teknik sterilisasi jarum ose yang benar ?
1. Metode ASEPTIS
PEMBAHASAN
1. Jika anda mendapatkan stok kultur murni dari laboratorium mikrobiologi, hal apa saja yang harus diperhatikan agar stok kultur tidak terkontaminasi ? Jelaskan !
Agar stok kultur
murni tidak terkontaminasi, maka sebelum dan sesudah dari laboratorium, harus
melakukan aseptis diri dan lingkungan menggunakan alkohol 70%. Dengan cara
menyemprotkan alkohol 70% ke meja kerja dan sekitar meja, kemudian
menyemprotkan ke tangan dan diratakan sampai merata, kemudian di semprotkan
pada alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum. Apabila diperlukan juga
bisa menggunakan masker agar bakteri atau mikroba yang ada pada mulut tidak
mengontaminasi stok kultur murni.
2. Mengapa media yang akan digunakan harus
disterilisasi terlebih dahulu? Bagaimana cara sterilisasi media? Jelaskan
Supaya tidak
mengontaminasi kultur. Karena jika alat tidak disterilisasi terlebih dahulu
ketika akan digunakan, maka mikroba atau bakteri yang ada pada alat tersebut
akan menjadi kontaminan pada kultur yang akan digunakan sehingga hasilnya tidak
baik, bahkan gagal. Cara sterilisasi media adalah membakar diatas bunsen.
3. Mengapa sterilisasi dengan suhu tinggi
tidak cocok digunakan untuk sterilasi larutan vitamin dan metode sterilisasi
apakah yang cocok? Jelaskan
alasan anda!
Karena larutan vitamin sensitif dengan suhu tinggi
dan akan mengalami denaturasi (kerusakan) jika dipanaskan dengan suhu yang tinggi. Metode yang cocok digunakan adalah metode
filtrasi, karena mengingat dari prinsip kerja dari metode filtrasi yaitu
menyaring dengan pori-pori yang sangat kecil sehingga larutan vitamin tidak perlu dipanaskan tetapi
hanya disaring pada filter membran saja untuk menghilangkan kontaminan.
4. Bagaimana
teknik sterilisasi jarum ose yang benar ?
Langkah pertama
yang tidak boleh lupa adalah aseptis diri dan lingkungan dengan alkohol 70%.
Kemudian api spirtus dinyalakan, selanjutnya jarum ose di bakar hingga merah
membara, kemudian dicelupkan pada alkohol 70%. Selanjutnya dibakar lagi dan
dimasukkan pada alkohol 70%. Kemudian dibakar lagi hingga merah membara
kemudian di celupan alkohol 70%, dan yang terakhir ose dibakar. Dan ose steril,
siap untuk digunakan.
5. Bagaimana
teknik penggunaan pipet mikro yang benar ? Apakah pipet mikro tersebut perlu di
sterlilisasi terlebih dahulu? Jelaskan jawaban anda.
Pipet mikro digunakan untuk jenis kultur mikroba
pada media cair. Teknik penggunakan pipet mikro adalah harus mengetahui skala mikro pipet, apabila kita mengambil larutan 0.1 maka kita
menggunakan skala mikro pipet yang 0.1 ml. Kemudian memasang mikrotip
yang sesuai pada mikro pipet, selanjutnya menekan tombol atas satu kali untuk
mengambil cairan dan menekan dua kali pada tombol yang sama untuk mengeluarkan
cairan tersebut. Untuk melepaskan mikrotip, tekan tombol bagian tepi atas yang
dekat jengan jempol. Mikro pipet tentu perlu di sterilisasi terlebih dahulu,
supaya steril bebas dari mikroba meskipun hanya luarnya saja dan meskipun
mikrotipnya sudah distrelilkan, hal ini merupakan usaha menghindarkan kultur
dari kontaminan. Cara mensterilkannya adalah dengan menyemprotkan alkohol 70%
dan diusap dengan tissue supaya cepat kering.
6. Apabila
tidak tersedia pipet mikro, alat apa yang akan saudara siapkan untuk mengambil
sampel kultur cair, secara aseptis ?
Pipet volume, dimana sebelum digunakan pipet volume juga harus
disterilisasi pada autoklaf dan disemprot dengan alkohol 70% terlebih dahulu
sebelum digunakan.
7. Apa
perbedaan antara Destruksi dan Sterilisasi. Jelaskan !
Destruksi ialah suatu perlakuan pada peralatan
atau medium yang bertujuan untuk mematikan atau menghancurkan semua mikroorganisme dan sel yang menempel
pada alat dan media yang telah digunakan. Sedangkan sterilisasi merupakan suatu metode destruksi yang sempurna
untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme yang ada pada alat dan media. Pada autoklaf,
destruksi dilakukan pada suhu 121°C dengan waktu 10 menit, sedangkan
sterilisasi dilakukan pada suhu 121°C selama 15 menit.
MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN DALAM LAPORAN INI
Komentar