Laporan Mikrobiologi Umum - Teknik Sampling

PRELAB

1.      Bagaimana cara pengambilan sampel sayuran seperti bayam, sawi yang akan dianalisis total E.coli? Jelaskan tahapannya!
1.      Wadah erlenmeyer yang aseptis disiapkan terlebih dahulu
2.      Pisau yang digunakan juga diaseptis dengan disemprotkan alkohol dan dibakar dengan bunsen
3.      Sayuran seperti bayam, sawi dipotong secara aseptis dengan ukuran 5x5 cm
4.      Cotton woll swab dicelupkan dalam larutan pengencer pepton
5.      Permukaan sayuran di swab oles dengan menggunakan cotton wall swab sebanyak tiga kali
Atau bisa dengan setelah langkah nomor 2, lalu sayuran seperti bayam dan sawi ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian dipotong. Selanjutnya potongan sayuran tersebut dimasukkan kedalam 45 ml pepton (Dyah, 2007).

2.      Jelaskan peranan teknik sampling dalam pengujian mikrobiologi? Jelaskan!
Teknik Sampling dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan analisis jumlah mikroba sampel yaitu dengan mendapatkan hasil yang mewakili populasi sampel yang digunakan. Teknik sampling mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan riset untuk menghasilkan kemampuan prediksi yang kuat, serta generalisasi hasil riset kedalam populasi (Soeryanto, 2003).

3.      Jelaskan perbedaan tahapan pengambilan sampel cair dan padat untuk pengujian mikrobiologi? Jelaskan tahapannya !
a. Sampel Cair
·         Jenis sampel cair (seperti susu, sirup, dsb). Sebelum diambil sampel harus di homogenkan
·         Sampel diambil sebanyak 100-500 ml
·         Ditempatkan pada botol steril
·         Dibawa ke laboratorium
b. Sampel Padat
·         Sampel padat diambil menggunakan pisau atau alat lain untuk memudahkan
·         Pengambilan sampel (seperti daging, ikan, dsb) dilakukan pada permukaan dan juga bagian dalam
·         Diamati beberapa bagian dari tempat yang berbeda kira-kira 100 gram
·         Tanggal pengambilan, nama sampel, dan lokasi ditulis
·         Dibawa ke laboratorium
Dari langkah perngambilan sampel cair dan sampel padat dapat dibedakan bahwa pada sampel cair sebelum diambil harus dihomogenkan. Sedangkan pada pengambilan sampel padat, sebelum diambil praktikan harus mengamati beberapa bagian pada sampel dari tempat yang berbeda kira – kira 100 gram dan ditulis tanggal pengambilan, nama sampel, dan lokasi.


 PEMBAHASAN


1.        Sebutkan beberapa jenis teknik sampling! Jelaskan pula masing-masing peranannya!
·         Pengambilan sampel padat: digunakan untuk mengambil sampel mikroba dari bahan padat seperti daging dan ikan.
·         Pengambilan sampel cair: digunakan untuk mengambil sampel mikroba dari jenis sampel cair seperti susu dan es krim.
·         Pengambilan sampel permukaan: digunakan untuk mengambil sampel mikroba dan sampel permukaan alat pengolahan atau laboratorium seperti meja atau botol.
·         Pengambilan sampel anaerob: digunakan untuk mengambil sampel yang telah diberi perlakuan anarob seperti daging bagian dalam dan tidak boleh dipaparkan O2
·         Transportasi dan Penyimpanan sampel: digunakan untuk menyimpan sampel yang akan dibuat untuk praktikum
·         Penanganan sampel di laboratorium: digunakan untuk memeriksa sampel sesuai prosedur
(Saparianti, 2014).

2.        Apa saja faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan teknik sampling untuk pengujian mikrobiologi ? Jelaskan!
Berikut adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan ternik sampling:
1.      Aseptis diri, alat yang digunakan dan lingkungan untuk mencegah terjadinya kontaminasi
2.      Waktu yang digunakan selama praktikum harus seefisien mungkin karena jika terlalu lama dikhawatirkan terjadi kontaminasi dari udara atau lingkungan
3.      Sampel yang digunakan (padat/ cair/ permukaan), karena dengan mengetahui jenis sampel maka diketahui juga teknik sampling yang akan digunakan
4.      Selama transfer kultur harus dilakukan di dekat bunsen untuk menghindari kontaminasi dari lingkungan.
(Soeryanto, 2003).

3.        Mengapa pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi dilakukan dengan aseptis?
Supaya pada saat mikroba tersebut ditanam pada media, tidak ada kontaminan yang ikut tumbuh. Kontaminan bisa berasal dari diri, alat dan lingkungan, oleh karena itu alat yang digunakan, diri dan lingkungan harus aseptis. Apabila sudah terkontaminasi, maka percobaan yang dilakukan menggunakan sampel tersebut akan gagal.
(Saparianti, 2014).

4.        Apa perbedaan teknik sampling metode swab dan metode adhesive surface? Jelaskan!
·         Metode swab
Metode ini digunakan untuk mengambil sampel dilakukan menggunakan batang oles steril dengan cara mengoles ke kanan kemudian ke kiri pada tiga bagian yang berbeda pada sampel kemudian dimasukkan pada cairan steril, selanjutnya d vortexs dan di tumbuhkan pada media. Metode ini biasa digunakan untuk sampel daging atau ikan.
·         Metode Adhesive surface
Metode ini digunakan untuk mengambil sampel pada bahan pangan untuk diuji atau dianalisis jumlah mikrobanya dengan cara sedikit menempelkannya pada pangan yang diuji, lalu ditempel di media.
(Soeryanto, 2003).



5. Jelaskan teknik sampling untuk mendeteksi mikroorganisme pada produk  es krim dan nugget ikan? Jelaskan tipe mikroorganisme yang dapat tumbuh pada produk tersebut!
·         Eskrim merupakan salah satu contoh sampel cair sehingga teknik samplingnya menggunakan pengambilan sampel cair, yaitu:
a.       Menghomogenkan sampel (es krim)
b.      Es krim yang telah homogen diambil sebanyak 1 ml menggunakan pipet volume
c.       Dilakukan pengenceran hingga 10-3
d.      Diinokulasi pada media dengan suhu rendah selama 2-3 hari
Bakteri yang tumbuh pada es krim ini adalah jenis bakteri yang tahan suhu rendah seperti jenis bakteri asam laktat. Contoh dari bakteri asam laktat adalah E. coli dan Salmonella sp.
·         Nugget ikan merupakan salah satu contoh sampel padat sehingga teknik samplingnya menggunakan pengambilan sampel padat, yaitu :
a.       Sampel diambil menggunakan pisau atau alat yang memudahkan dibagian permukaan maupun dalam
b.      Permukaan sampel diswab pada tiga tempat yang berbeda
c.       Swap dimasukkan cairan steril dan diperas pada dinding tabung
d.      Swab dibuang dan cairan tadi di vortexs
e.       Sampel diencerkan hingga 10-7
f.       Sampel di plating kemudian diinkubasi selama 2 hari dengan suhu 280C
Tipe mikroorganisme yang tumbuh pada sampel ini adalah jenis psikotrof, psikrofil dan kapang (karena kapang mengandung karbohidrat).
(Saparianti, 2014).

6. Apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan sampling untuk bahan yang mengandung mikroba an aerobik? Jelaskan!
a.       Sampel yang digunakan tidak boleh kontak dengan oksigen
b.      Pengambilan sampel harus dengan metode yang sesuai, seperti metode pour plate dan metode swab yang kemudian ditempatkan pada kantong anaerob
c.       Inkubasi harus dilakukan dengan benar sesuai dengan karakteristik mikroba anaerob, supaya mikroba tersebut bisa tumbuh dengan baik pada media
(Soeryanto, 2003).



7. Bagaimana teknik dan prosedur sampling yang dilakukan jika saudara ingin mengisolasi bakteri termofilik dari lumpur lapindo di Sidoarjo?
1)      Sampel diambil dari lumpur panas Lapindo Porong, Sidoarjo Jawa Timur pada 3 titik yang berbeda
2)      Setiap lokasi pengambilan sampel diukur suhu dan pH menggunakan termometer dan kertas lakmus dan pH meter
3)      Sampel dibawa menuju ke laboratorium untuk dilakukan isolasi dan seleksi
4)      Sampel dilakukan pengkayaan menggunakan media Luria Bertani (LB)
5)      Sampel diinokulasikan kedalam media dengan perbandingan 1 : 2 dalam tabung erlemenyer 250 dan diinkubasi pada suhu 550C, 120 rpm selama 72 jam
6)      Dilakukan pengenceran hingga 10-5 dan diambil 3 pengenceran terakhir
7)      Diisolasi menggunakan metode pour plate dan spread plate pada media Nakamura yang mengandung 2 g LB, 0,1 gr KH2PO4, 0,02 gr MgSO4.7H2O.
8)      Isolat diinkubasikan pada suhu 550C selama 48 jam untuk menseleksi mikroorganisme termofilik. Setiap isolat yang tumbuh dilakukan isolasi kembali untuk pemurnian dan identifikasi.
(Habibie, 2012).

8. Jelaskan kelebihan dan kekurangan teknik sampling metode cuci dan metode bilas!
Kelebihan metode cuci
      a.       Dapat langsung digunakan untuk pengujian permukaan sampel
      b.      Semua bakteri yang ada pada sampel dapat terambil
      c.       sangat mudah dilakukan dan tidak merusak struktur sampel yang akan dianalisis
Kekurangan metode cuci
      a.       Tidak semua sampel cocok dengan metode cuci
      b.      Hanya digunakan untuk sampel padat dan berpori
      c.       Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang ekstra pada saat pengenceran dan perhitungan
Kelebihan metode bilas
      a.       Proses berlangsung cepet, sehingga efisien waktu
      b.      SOP mudah karena hanya dicuci
      c.       Sangat mudah dilakukan dan tidak merusak struktur sampel yang akan dianalisis
Kekurangan metode bilas
      a.       Kurang efektif dan hanya digunakan pada sampel padat 
      b.      Larutan yang digunakan terbatas, maksimal hanya 2 kg
     c.       Tidak cocok untuk peralatan kompleks yang ada komponen listrik seperti mesin tablet, FBD, granulator
(Bettelheim, 2005).


9. Apakah metode pengemasan dan kondisi penyimpanan mempengaruhi tipe mikroorganisme bahan pangan yang akan dianalisis? Jelaskan alasan anda!
Iya. Karena beberapa faktor antara lain:
     1.  Bila penyimpanan pada suhu ruang yang terbuka maka dapat diindikasi mikroba yang tumbuh adalah bakteri mesofil dan jamur.
    2. Jika penyimpanan pada ruang tertutup pada suhu dingin maka dapat diindikasi bateri yang tumbuh adalah bakteri psikotrop
     3. Jika penyimpanan sampel di tempat yang tidak terdapat oksigen, maka mikroorganisme yang dapat bertahan atau tumbuh hanyalah mikroorganisme yang bersifat anaerob saja, begitu juga sebaliknya jika penyimpanan sampel di tempat yang terdapat oksigen, maka mikroorganisme yang dapat bertahan atau tumbuh hanyalah mikroorganisme yang bersifat aerob saja
(Bettelheim, 2005).


mohon maaf apabila ada kesalahan dalam semua laporan yang ada dalam blog ini


Komentar

Unknown mengatakan…
Daftar PUstakanya mana?
Unknown mengatakan…
Daftar PUstakanya mana? #2
Unknown mengatakan…
Daftar PUstakanya mana? #2
Unknown mengatakan…
Kalau boleh tau, dimana ada diklat atau pelatihan tentang sampling swab dan pangan untuk uji mikrobiologi?

Most Popular Post

Laporan kimia Organik - IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON

Laporan Kimia Organik - ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

Laporan Praktikum Kimia Organik - Analisis Kualitatif Protein