Laporan Mikrobiologi Umum - Teknik Sampling
PRELAB
PEMBAHASAN
9. Apakah
metode pengemasan dan kondisi penyimpanan mempengaruhi tipe mikroorganisme
bahan pangan yang akan dianalisis? Jelaskan alasan anda!
1.
Bagaimana cara pengambilan sampel sayuran seperti bayam, sawi yang akan dianalisis total E.coli? Jelaskan tahapannya!
1. Wadah erlenmeyer yang aseptis disiapkan
terlebih dahulu
2. Pisau yang digunakan juga diaseptis dengan disemprotkan alkohol dan dibakar dengan bunsen
3. Sayuran seperti bayam, sawi dipotong secara aseptis
dengan ukuran 5x5 cm
4. Cotton woll swab dicelupkan dalam larutan pengencer pepton
5. Permukaan sayuran di swab
oles dengan menggunakan cotton wall swab sebanyak tiga kali
Atau bisa dengan setelah langkah nomor 2,
lalu sayuran seperti bayam dan sawi ditimbang sebanyak 5 gram, kemudian
dipotong. Selanjutnya potongan sayuran tersebut dimasukkan kedalam 45 ml pepton (Dyah, 2007).
|
2.
Jelaskan peranan teknik sampling dalam pengujian mikrobiologi? Jelaskan!
Teknik Sampling dilakukan untuk memudahkan
dalam melakukan analisis jumlah mikroba sampel yaitu dengan mendapatkan hasil
yang mewakili populasi sampel yang digunakan. Teknik sampling mempunyai peranan yang besar
dalam menentukan keberhasilan riset untuk menghasilkan kemampuan prediksi
yang kuat, serta generalisasi hasil riset kedalam populasi (Soeryanto, 2003).
|
3.
Jelaskan perbedaan tahapan pengambilan sampel cair dan padat untuk pengujian
mikrobiologi?
Jelaskan tahapannya !
a. Sampel Cair
·
Jenis sampel cair (seperti susu, sirup, dsb).
Sebelum diambil sampel harus di homogenkan
·
Sampel diambil sebanyak 100-500 ml
·
Ditempatkan pada botol steril
·
Dibawa ke laboratorium
b. Sampel Padat
·
Sampel padat diambil menggunakan pisau atau
alat lain untuk memudahkan
·
Pengambilan sampel (seperti daging, ikan, dsb)
dilakukan pada permukaan dan juga bagian dalam
·
Diamati beberapa bagian dari tempat yang
berbeda kira-kira 100 gram
·
Tanggal pengambilan, nama sampel, dan lokasi
ditulis
·
Dibawa ke laboratorium
Dari langkah perngambilan sampel cair dan sampel
padat dapat dibedakan bahwa pada sampel cair sebelum diambil harus
dihomogenkan. Sedangkan pada pengambilan sampel padat, sebelum diambil
praktikan harus mengamati beberapa bagian pada sampel dari tempat yang
berbeda kira – kira 100 gram dan ditulis tanggal pengambilan, nama sampel,
dan lokasi.
|
PEMBAHASAN
1.
Sebutkan
beberapa jenis teknik sampling! Jelaskan pula masing-masing peranannya!
·
Pengambilan sampel padat: digunakan untuk
mengambil sampel mikroba dari bahan padat seperti daging dan ikan.
·
Pengambilan sampel cair: digunakan untuk mengambil
sampel mikroba dari jenis sampel cair seperti susu dan es krim.
·
Pengambilan sampel permukaan: digunakan untuk
mengambil sampel mikroba dan sampel permukaan alat pengolahan atau
laboratorium seperti meja atau botol.
·
Pengambilan sampel anaerob: digunakan untuk
mengambil sampel yang telah diberi perlakuan anarob seperti daging bagian
dalam dan tidak boleh dipaparkan O2
·
Transportasi dan Penyimpanan sampel: digunakan
untuk menyimpan sampel yang akan dibuat untuk praktikum
·
Penanganan sampel di laboratorium: digunakan
untuk memeriksa sampel sesuai prosedur
(Saparianti,
2014).
|
2.
Apa saja faktor yang harus diperhatikan ketika
melakukan teknik sampling untuk pengujian
mikrobiologi ? Jelaskan!
Berikut adalah
faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika melakukan ternik sampling:
1.
Aseptis diri, alat yang digunakan dan lingkungan
untuk mencegah terjadinya kontaminasi
2.
Waktu yang digunakan selama praktikum harus seefisien
mungkin karena jika terlalu lama dikhawatirkan terjadi kontaminasi dari udara
atau lingkungan
3.
Sampel yang digunakan (padat/ cair/ permukaan),
karena dengan mengetahui jenis sampel maka diketahui juga teknik sampling
yang akan digunakan
4.
Selama transfer kultur harus dilakukan di dekat
bunsen untuk menghindari kontaminasi dari lingkungan.
(Soeryanto, 2003).
|
3.
Mengapa pengambilan sampel untuk uji mikrobiologi
dilakukan dengan aseptis?
Supaya pada
saat mikroba tersebut ditanam pada media, tidak ada kontaminan yang ikut
tumbuh. Kontaminan bisa berasal dari diri, alat dan lingkungan, oleh karena
itu alat yang digunakan, diri dan lingkungan harus aseptis. Apabila sudah
terkontaminasi, maka percobaan yang dilakukan menggunakan sampel tersebut
akan gagal.
(Saparianti,
2014).
|
4.
Apa perbedaan teknik sampling metode swab dan metode adhesive surface? Jelaskan!
·
Metode swab
Metode ini digunakan untuk
mengambil sampel dilakukan menggunakan batang
oles steril dengan cara mengoles ke kanan kemudian ke kiri pada tiga
bagian yang berbeda pada sampel kemudian dimasukkan pada cairan steril,
selanjutnya d vortexs dan di tumbuhkan pada media. Metode ini biasa digunakan
untuk sampel daging atau ikan.
·
Metode Adhesive
surface
Metode ini digunakan untuk mengambil sampel pada bahan pangan untuk diuji atau dianalisis jumlah
mikrobanya dengan cara sedikit menempelkannya pada pangan yang diuji, lalu
ditempel di media.
(Soeryanto, 2003).
|
5. Jelaskan teknik
sampling untuk mendeteksi mikroorganisme pada produk es krim dan nugget ikan? Jelaskan tipe mikroorganisme yang dapat tumbuh
pada produk tersebut!
·
Eskrim merupakan salah satu contoh sampel cair
sehingga teknik samplingnya menggunakan pengambilan sampel cair, yaitu:
a.
Menghomogenkan sampel (es krim)
b.
Es krim yang telah homogen diambil sebanyak 1 ml
menggunakan pipet volume
c.
Dilakukan pengenceran hingga 10-3
d.
Diinokulasi pada media dengan suhu rendah selama 2-3
hari
Bakteri yang tumbuh pada es krim ini adalah jenis bakteri yang tahan
suhu rendah seperti jenis bakteri asam laktat. Contoh dari bakteri asam
laktat adalah E. coli dan Salmonella
sp.
·
Nugget ikan merupakan salah satu contoh sampel
padat sehingga teknik samplingnya menggunakan pengambilan sampel padat, yaitu
:
a.
Sampel diambil menggunakan pisau atau alat yang
memudahkan dibagian permukaan maupun dalam
b.
Permukaan sampel diswab pada tiga tempat yang berbeda
c.
Swap dimasukkan cairan steril dan diperas pada
dinding tabung
d.
Swab dibuang dan cairan tadi di vortexs
e.
Sampel diencerkan hingga 10-7
f.
Sampel di plating kemudian diinkubasi selama 2 hari
dengan suhu 280C
Tipe mikroorganisme yang tumbuh pada sampel ini adalah jenis psikotrof,
psikrofil dan kapang (karena kapang mengandung karbohidrat).
(Saparianti, 2014).
|
6. Apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan
sampling untuk bahan yang mengandung mikroba an aerobik? Jelaskan!
a.
Sampel yang digunakan tidak boleh kontak dengan
oksigen
b.
Pengambilan sampel harus dengan metode yang sesuai,
seperti metode pour plate dan metode swab yang kemudian ditempatkan pada
kantong anaerob
c.
Inkubasi harus dilakukan dengan benar sesuai dengan
karakteristik mikroba anaerob, supaya mikroba tersebut bisa tumbuh dengan
baik pada media
(Soeryanto, 2003).
|
7. Bagaimana teknik dan prosedur sampling yang dilakukan
jika saudara ingin mengisolasi bakteri termofilik dari lumpur lapindo di Sidoarjo?
1)
Sampel diambil dari lumpur panas Lapindo Porong,
Sidoarjo Jawa Timur pada 3 titik yang berbeda
2)
Setiap lokasi pengambilan sampel diukur suhu dan pH
menggunakan termometer dan kertas lakmus dan pH meter
3)
Sampel dibawa menuju ke laboratorium untuk dilakukan
isolasi dan seleksi
4)
Sampel dilakukan pengkayaan menggunakan media Luria
Bertani (LB)
5)
Sampel diinokulasikan kedalam media dengan
perbandingan 1 : 2 dalam tabung erlemenyer 250 dan diinkubasi pada suhu 550C,
120 rpm selama 72 jam
6)
Dilakukan pengenceran hingga 10-5 dan
diambil 3 pengenceran terakhir
7)
Diisolasi menggunakan metode pour plate dan spread
plate pada media Nakamura yang mengandung 2 g LB, 0,1 gr KH2PO4,
0,02 gr MgSO4.7H2O.
8)
Isolat diinkubasikan pada suhu 550C selama
48 jam untuk menseleksi mikroorganisme termofilik. Setiap isolat yang tumbuh
dilakukan isolasi kembali untuk pemurnian dan identifikasi.
(Habibie,
2012).
|
8. Jelaskan
kelebihan dan kekurangan teknik sampling metode cuci dan metode bilas!
Kelebihan
metode cuci
a.
Dapat langsung digunakan untuk pengujian permukaan
sampel
b.
Semua bakteri yang ada pada sampel dapat terambil
c.
sangat
mudah dilakukan dan tidak merusak struktur sampel yang akan dianalisis
Kekurangan
metode cuci
a.
Tidak semua sampel cocok dengan metode cuci
b.
Hanya digunakan untuk sampel padat dan berpori
c.
Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang ekstra
pada saat pengenceran dan perhitungan
Kelebihan
metode bilas
a.
Proses berlangsung cepet, sehingga efisien waktu
b.
SOP mudah karena hanya dicuci
c.
Sangat mudah dilakukan dan tidak merusak struktur
sampel yang akan dianalisis
Kekurangan
metode bilas
a.
Kurang efektif dan hanya digunakan pada sampel
padat
b.
Larutan yang digunakan terbatas, maksimal hanya 2 kg
c.
Tidak cocok untuk peralatan kompleks yang ada
komponen listrik seperti mesin tablet, FBD, granulator
(Bettelheim, 2005).
|
Iya. Karena
beberapa faktor antara lain:
1. Bila penyimpanan pada suhu ruang yang terbuka maka
dapat diindikasi mikroba yang tumbuh adalah bakteri mesofil dan jamur.
2. Jika penyimpanan pada ruang tertutup pada suhu dingin
maka dapat diindikasi bateri yang tumbuh adalah bakteri psikotrop
3. Jika penyimpanan sampel di tempat yang tidak terdapat
oksigen, maka mikroorganisme yang dapat bertahan atau tumbuh hanyalah
mikroorganisme yang bersifat anaerob saja, begitu juga sebaliknya jika
penyimpanan sampel di tempat yang terdapat oksigen, maka mikroorganisme yang
dapat bertahan atau tumbuh hanyalah mikroorganisme yang bersifat aerob saja
(Bettelheim, 2005).
|
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam semua laporan yang ada dalam blog ini
Komentar