TugasPK2MU-UB `13 : Pentingnya menjadi entrepreneur bagi diri sendiri dan masyarakat
Pentingnya
menjadi entrepreneur yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat
Kata Entrepreneur diartikan sebagai seseorang yang selalu membawa
perubahan, inovasi, ide-ide baru dan aturan baru. Entrepreneur yaitu seseorang
yang mempunyai dan membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material,
serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu
perubahan/ menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya.
Sedangkan Entrepreneurial yaitu aktifitas/ kegiatan dalam menjalankan suatu
usaha atau berwirausaha.
KITA hidup pada era informasi dan era
globalisasi yang terus berubah dan berkembang. Ketika ada seseorang yang tidak
mengikuti perubahan dan perkembangan maka ia akan menjadi korban yang dimakan
perubahan dan perkembangan. Begitu yang ditulis Drs. Ismail Striyanto, M.Si.
pengarang buku Membangun Desa Enterpreneur.
Enterpreneur
merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kegiatan usaha baru yang penuh
resiko dan memerlukan waktu, modal, dan keahlian, serta menerima kepuasan
maupun balas jasa atas kegiatan yang dirintis. Secara definisi, seorang
entrepreneur adalah seseorang dengan kecakapan mengubah kotoran dan rongsokan
menjadi emas. Maksudnya, seorang entrepreneur adalah orang yang maju ke depan.
Usahanya tumbuh dari waktu ke watu, dari satu kedai menjadi ribuan. Dari warung
kecil menjadi usaha besar. Dari lima karyawan menjadi ribuan. Tidak peduli
apakah ia seniman, wartawan, pekerja sosial, asalkan bertumpu pada pondasi
pertumbuhan.
Enterpreneurs
adalah gerakan perubahan nasib dan sudut pandang manusia. Maksudnya hidup
haruslah terencana. Perencanaan adalah alat yang sangat penting dalam bidang
enterpreneur. Tujuan perencanaan tersebut agar kegiatan, waktu, modal yang akan
dilaksanakan berjalan tetap berada dijalur yang akan dilaksanakandan yang
sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar.
Sikap dan
jiwa entrepreneur sangatlah diperlukan untuk menjadi "joki" dari
usaha yang dirintisnya. Seorang entrepreneur haruslah mempunyau kelebihan dalam
mengenali diri sendiri, percaya diri, serta mampu menjual diri. Cara pandang
adalah kunci untuk mengatahui potensi diri.
Di dalam
buku setebal 258 halaman, berisikan wejangan yang bisa mengubah cara berpikir
untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Buku ini penuh dengan muatan
motivasi untuk memunculkan jiwa interpreneur dan sikap optimistis dalam
menjalannya. Terdapat 14 metode yang masing-masing menjadi jembatan untuk
menjadi entrepreneur. Dari awal yang melatarbelakangi tumbuhnya sikap
entrepreneur hingga pola yang mesti dilakukan para peminat entrepreneur.
Dalam
endorsement (pujian atas buku ini), Purdi E. Chandra menegaskan "Bangsa
kita membutuhkan banyak orang gila yang berani membuka usaha meskipun tanpa
memiliki uang dan asset terlebih dahulu. Lalu, rahasia sukses enterpreneeurnya
disedekahkan lagi kepada orang lain. Ismail Datriyanto mewakili orang gila baru
ini...."
Metode
entrepreneur dalam buku ini sengaja dihadirkan untuk mengajak para pembaca
untuk belajar menjadi entrepreneur. Enterpreneur merupakan sebuah pilihan
tempat kita bisa merintis usaha yang mapan dan berkembang terus-menerus setiap
harinya juga menjamin prospek yang cerah. Tentu saja semua usaha diperlukan
tata cara yang benar dan buku ini menjawabnya. Jadilah entrepreneur sukses
tidak hanya di kota besar, tetapi raihlah desa sebagai kawasan yang akan anda
lembangkan .Selamat anda menjadi kaya dan bertambah kaya dengan menjadi
entrepreneur dengan cara yang benar.
Apa yang diperlukan untuk menjadi
entrepreneur ? Tentu anda sudah tahu bahwa menjadi entrepreneur berarti anda
punya sesuatu yang anda tawarkan pada orang lain. Tentu juga apa yang anda
tawarkan itu merupakan solusi bagi masalah mereka yang menjadi target market anda.
Namun di luar hal itu, apa lagi yang
sebetulnya anda butuhkan untuk menjadi entrepreneur yang luar biasa? Ya, bukan sekedar entrepreneur, tapi entrepreneur
yang lebih di atas rata-rata. Hal-hal ini lah yang membuat seseorang menjadi
entrepreneur hebat.
- Lakukan yang disuka. Betul, anda juga bisa menghasilkan uang dari kegiatan yang tidak anda suka. Tapi anda akan bisa menghasilkan lebih banyak uang jika melakukan hal yang anda sukai.
- Jangan mudah puas. Jika anda puas, maka tak ada keinginan untuk berkembang. Terus kembangkan usaha yang anda bangun.
- Miliki best deal. Apa yang anda tawarkan harus punya best deal. Lebih baik dari yang ditawarkan oleh kompetitor anda.
- Rajin follow up. Entrepreneur yang hebat itu rajin untuk melakukan follow up. Baik follow up ke konsumen,prospek, maupun partner bisnis. Mudah untuk melakukan penjualan, yang jauh lebih berat adalah membuatnya terus menjadi pelanggan abadi anda.
- Atur keuangan. Atur keuangan anda dengan baik. Baik uang masuk maupun uang keluar. Pisahkan uang pribadi dan uang usaha anda. Kalau anda mampu mengatur dengan baik keuangan usaha anda, saya yakin usaha anda terus berkembang.
- Fokus pada konsumen. Usaha anda tergantung pada konsumen. Apapun usaha yang anda jalankan. So, fokus layani mereka sebaik-baiknya.
- Investasi. Entrepreneur luar biasa tanpa henti akan terus berinvestasi. Baik untuk pengembangan bisnis, maupun untuk pengembangan orang-orang yang menangani bisnisnya.
Itulah tujuh hal yang sering dilakukan
oleh entrepreneur yang luar biasa. Anda sudah memilikinya? Jika belum, mari mulai
biasakan dengan ACTION!
Entrepreneur, namanya mulai melejit.
Manusia mulai jenuh menjadi seorang pekerja dan beralih untuk membuka usaha
karena dinilai lebih menguntungkan. Ditambah lagi embel-embel dari Universitas
Brawijaya adalah entrepreneurial university yang diharapkan lulusannya dapat
membuka lapangan pekerjaan sendiri. Tidak ada yang salah dari menjadi seorang
pengusaha atau bahasa kerennya entrepreneur. Telah termaktub dalam histori
bahwa seorang Abdurrahman bin Auf, Abu Bakar As Shiddiq, Khadijah RA dan bahkan
Rasulullah sendiri merupakan seorang entrepreneur sukses. Sebab sudah barang
tentu, kegiatan berdagang yang mereka lakukan tidak hanya bagi dirinya sendiri,
tapi juga bagi orang lain bahkan agamanya. Tidak hanya unntuk dunianya tapi juga
untuk akhiratnya. Mereka adalah manusia manusia terpuji yang layak dicontoh.
Sayangnya, di era kapitalis sekarang
ini seorang entrepreneur tidak akan bisa menjadi entrepreneur yang
sebenar-benarnya. Sebab sistem kapitalis menjadikan manusia tidak sesuai pada
fitrahnya. Kebebasan berkepemilikan yang diagung-agungkan oleh sistem ini
sangat menciderai hakikat manusia baik secara individu maupun bermasyarakat.
Ditambah dengan sistem ribawi yang menjadikan manusia semakin buas. Seorang
manusia yang awalnya merdeka, kini menjadi manusia konsumtif berbasis riba. Dan
pada waktu yang bersamaan, ianya juga sebagai tax payer. Sunngguh
memprihatinkan.
Menurut Triono (2012), ilmu yang
saat ini paling berpengaruh terhadap kehidupan umat manusia di muka bumi adalah
ilmu ekonomi karena ilmu ini dianggap sebagai ilmu yang paling bertanggungjawab
terhadap nasib jutaan umat manusia di bumi ini. Bahkan seakan-akan dapat
dikatakan bahwa “hidup-matinya” manusia di bumi ada “di tangan” ilmu ini. Ilmu
ini pulalah yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur agar dalap
melangsungkan “kehidupan” nya. Ilmu ekonomi dalam perjalanan 200 tahun terakhir
ini memang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sehingga banyak pakar
keilmuan yang member gelar khusus pada ilmu ini dengan sebutan “The Prince of
Social Science”. Rajanya ilmu pengetahuan. Itulah julukan yang telah diletakkan
pada ilmu ekonomi ini. Tapi pertanyaannya, apakah ilmu ekonomi yang ada pada
saat ini dapat mensejahterakan kehidupan umat manusia di muka bumi? Atau dapat membentuk
entrepreneur yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain?
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa sekarang adalah zamannya fiskal. Di mana ia tidak dapat berdiri kokoh
tanpa bank, uang kertas dan pajak. Di manakah kita bisa menemukan bank tanpa
riba sekalipun ianya dibumbui kata-kata syariah? Di manakah bisa menemukan bank
yang pengelolaan uangnya diketahui oleh nasabah? Di mana pula institusi
keuangan yang alat tukarnya bukan kertas? Uang kertas sangat tidak layak untuk
dijadikan sebagai alat tukar, apalagi seorang muslim. Bukankah mata uang
seorang muslim adalah dinar emas dan dirham perak? Apa perbedaan uang kertas,
kupu-kupu kertas dan perahu kertas? Tidak ada yang beda! semua hanya kertas.
Maka baik uang kertas, kupu-kupu kertas maupun perahu kertas, semuanya adalah
palsu. Tidak peduli uang asli atau uang palsu, tapi ianya terbuat dari kertas.
Hanya kertas, bukan emas. Pun dengan pajak, sungguh jelas haram dipungut pada
seorang muslim. Bahkan sangat zalim bahwa fakta menjadi saksi, tanah saja kena
pajak, kendaraan kena pajak. Ah jangan jauh-jauh, setiap barang yang kita beli
kena pajak pertambahan nilai. Bukankah itu riba juga? Padahal Allah saja tidak
mewajibkan zakat atas tanah, tetapi atas hasil dari tanah. Lantas kenapa
manusia dengan sombongnya menarik upeti atas apa yang Allah tidak mewajibkan
penarikan harta atasnya? Rasulullah pun tidak memajaki kuda atau unta yang dulu
digunakan sebagai kendaraan. Tapi dengan arogannya, manusia memajakinya. Di
mana kedudukan Al Qur’an dan As Sunah di mata manusia?
Menjadi entrepreneur yang bermanfaat
bagi diri sendiri dan orang lain adalah ia yang tidak hanya dapat menciptakan
lapangan pekerjaan namun juga bersandar pada syariat Islam secara keseluruhan.
Karena jika tidak bersandar pada syariat, maka ia mencelakakan tidak hanya diri
sendiri tapi juga orang lain. MIsalnya, mendirikan usaha dengan modal pinjaman
dari bank atau koperasi yang menarik bunga. Sekalipun banyak sekali orang yang
bekerja padanya, pantaskah hal tersebut dikatakan bermanfaat jika
menjerumuskan ke neraka?
Sulit, memang. Bahkan sangat sulit.
Apalagi dimasa kapitalis yang kekayaannya terpusat pada pemilik modal. Berbeda
dengan konsep muamalah dalam Islam yang berprinsip pada pemerataan. Pun di masa
kapitalis ini, sangat sulit menghindari tiga pengokoh negara fiskal, yakni
bank, uang kertas dan pajak. Maka jalan satu-satunya adalah menghidupkan
kembali sistem Islam yang telah lama ditinggalkan. Karena hanya di dalam Islam
terdapat kehidupan yang menyejahterakan. “Hai orang-orang yang beriman,
penuhilah seruan Allah dan Rasul Nya, apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu
yang member kehidupan kepadamu” (QS. 8:24). Bukankah Allah sudah menyempurnakan
Islam, maka kenapa kita masih mencari jalan keluar selain Islam?
Komentar