LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU
PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU
Nama Anggota Kelompok:
1. Alvinura Fajrin (03)
2. Arrizal Khakim (06)
3. Primaniarta (22)
4. Velarida Esa Sakti (30)
Kelas XII-IPA1
RSBI SMA NEGERI MOJOAGUNG
Jl. Raya janti No. 18 Mojoagung Jombang
(61482), Telp. (0321) 495408
Website :
sman-mojoagung.sch.id
2012
I.
Tujuan
1. Mengetahui Pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik
terhadappertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
II.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau?
2. Apakah jenis pupuk yang paling baik dan kurang baik
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
III.
Hipotesis
Jika tanaman
kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka pertumbuhan dan perkembangannya
akan berbeda.
IV.
Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas/ manipulasi
-
Jenis
pupuk.
2. Variabel terikat/ respon
-
Pertumbuhan
(tinggi tanaman).
-
Perkembangan(tanda-tanda
perkembangan).
3. Variabel kontrol
-
Biji
kacang hijau.
-
Media
tanam:
a. tanah
b. air, dan
c. pot.
-
Lingkungan
penanaman:
a. cahaya
b. suhu
c. kelembaban, dan
d. oksigen.
-
Jumlah
pupuk (volume pupuk).
-
Waktu
penanaman.
4. Definisi operasional variabel bebas/ manipulasi.
-
Dalam
percobaan ini, yang dimaksud jenis pupuk adalah macam-macam pupuk yang
digunakan untuk memupuk tanaman kacang hijau. Adapun jenis pupuk yang digunakan
terdiri dari beberapa pupuk organik dan non organik. Pupuk organik yang dipakai
ada 4, antara lain pupuk kompos, pupuk kotoran sapi, pupuk kotoran kambing, dan
pupuk kotoran ayam. Sedangkan pupuk non organik yang dipakai adalah pupuk urea
yang berwarna kristal.
-
Jumlah
atau volume setiap jenis pupuk organik yang akan diberikan pada setiap tanaman
kacang hijau adalah sama, yakni 1 banding 2 dengan tanah, artinya setiap 1
genggam pupuk akan dugunakan untuk memupuk 2 genggam tanah. Sedangkan jumlah
pupuk urea yang digunakan akan menyesuaikan aturan pakai.
5. Definisi operasional variabel terikat/ respon.
-
Dalam
percobaan ini, yang dimaksud dengan pertumbuhan adalah bertambahnya tinggi
tanaman kacang hijau. Tinggi tanaman kacang hijau dihitung menggunakan
penggaris dengan bantuan tali. Pengukuran tinggi tanaman dihitung pada hari
keempat sampai kedelapan masa tanam (5 hari) secara berturut-turut dan waktu
yang sama.
-
Adapaun
yang dimaksud perkembangan adalah tanda-tanda perkembangan yang terjadi pada
tumbuhan kacang hijau yakni keadaan biji dan munculnya daun. Keadaan biji
dilihat dari proses biji berkecambah. Sedangkan munculnya daun dilihat dari
usia tanaman kacang hijau saat pertama kali daunnya tumbuh.
V.
Dasar Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses
kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel(tidak kembali pada keadaan
semula),terjadi karena adanya pertambahan sel akibat adanya pembelahan sel secara
mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Faktor
internal (dari dalam) meliputi gen dan hormone, sedangkan faktor eksternal
(dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembapan.
2. Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya
dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika.Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
bahan pangan berprotein nabati tinggi.Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai
dan kacang tanah.
Tanaman kacang
hijau memerlukan sumber nutrisi agar bisa tumbuh subur dan menghasilkan produk
yang berkualitas untuk digunakan makhluk hidup lainnya. Nutrisi tanaman
terbagi dalam dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien.Elemen
makronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah Karbon (C),
Hidrogen (H) , Oksigen (O) ,Nitrogen (N) , Fosforus(P), Kalsium (Ca) dan Kalium(K).
Sedangkan elemen mikronutrien yang tergolong di dalam unsur utama ialah
Mangan (Mn), Besi (Fe) , Tembaga (Cu) , Seng (Zn).
3. Pupuk Kompos
Kompos adalah kasil pembusukan
sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme
pengurai.Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah
karbon dan nitrogen (C/N ratio).
Jika C/N rasio tinggi, berarti
bahan penyusun kompos belum terurai secara sempurna. Bahan kompos dengan C/N
rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibanding dengan C/N rasio
rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12-15.
Bahan kompos seperti sekam,
jerami padi, batang jagung dan serbuk gergaji memiliki C/N rasio antara
50-100.daun segar memiliki C/N rasio sekitar 10-20. Proses pembuatan kompos
akan menurunkan C/N rasio hingga 12-15. sampai dengan proses penguraian
sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan
unsur hara. Karena itu disarankan untuk menambah pupuk buatan apabila bahan
kompos yang belum terurai sempurna terpaksa digunakan.
Kandungan unsur hara dalam kompos
sangat bervariasi. Tergantung dari jenis bahan asal yang digunakan dan cara
pembuatan kompos. Kandungan unsur hara kompos sebagai berikut.
- Nitrogen 0,1 – 0,6%
- Fosfor 0,1 – 0,4%
- Kalium 0,8 – 1,5%
- Kalsium 0,8 – 1,5%
Ciri fisik kompos yang baik
adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur dan bahan pembentuknya
sudah tidak tampak lagi.Penggunaan dosis tertentu pada pupuk kompos lebih
berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah daripada untuk
menyediakan unsur hara.
4. Pupuk Kandang
Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen,
yaitu litter (kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari
binatang, dan ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari
komponen-komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda,
tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan pemeliharaan
binatang-binatang tersebut.
Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada
pupuk kandang biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan
rendah kandungan nitrogen maupun mineral.Nitrogen dan mineral terkandung tinggi
pada urin, dan kandungan karbohidratnya sangat kecil.Sedangkan ekscreta padat
memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberika suatu media yang
lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisma. Komposisi kimiawi pupuk
kandang dari berbagai jenis binatangnya adalah sebagai berikut:
Unsur-unsur kimiawi
|
Pupuk Kandang
|
||
Domba (%) **
|
Kuda (%) ***
|
Sapi (%) **
|
|
Ether
|
2,8
|
1,9
|
2,8
|
Air dingin
|
19,2
|
3,2
|
5,0
|
Air panas
|
5,7
|
2,4
|
5,3
|
Hemisellulosa
|
18,5
|
23,5
|
18,6
|
Sellulosa
|
18,7
|
27,5
|
25,2
|
Lignin
|
20,7
|
14,2
|
20,2
|
Total Protein
|
25,5
|
6,8
|
14,9
|
Debu
|
17,2
|
9,1
|
13,0
|
Katerangan:
** Ekskreta padat dan
cair *** Ekskreta padat
saja
Pupuk kandang dari kotoran domba kandungan
proteinnya tinggi, juga air dingin sebagai pelarut bahan-bahan organik dan
debunya, tapi pupuk kandang kotoran domba rendah kandungan sellulosa. Pupuk
kandang dari kotoran kuda rendah kandungan proteinnya dan tinggi kandungan
sellulosanya dan hemisellulosa. Sedangkan pupuk kandang dari kotoran sapi
persentase kandungan unsur-unsurnya berada diantara kedua jenis pupuk kandang
tersebut.
Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa pupuk
kandang yang dalam keadaan dingin mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06%
nitrogen, 0,1% - 0,4% fosfor sebagai P2O5, dan 0,3% -
1,0% potasium sebagai K2O.
Satu ton pupuk kandang yang masih segar
mengandung 400 - 600 pounds bahan kering, dengan susunan didalamnya mengandung
10 pon nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10 pon
potasium. Setengah dari jumlah nitrogen dan sebagian besar dari kedua unsur
lainnya dalam bentuk terlarut dalam air, dengan demikian dapat segera
dimanfaatkan oleh berbagai tanaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Berikut ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur
kimiawi (nitrogen, P2O5, dan K2O) pada
beberapa pupuk kandang berdasarkan jenis binatangnya.
Pupuk Kandang
|
Kelembaban (%)
|
Nitrogen (%)
|
P2O5 (%)
|
K2O (%)
|
Lembu, Sapi
|
80
|
1,67
|
1,11
|
0,56
|
Kuda
|
75
|
2,29
|
1,25
|
1,38
|
Domba
|
68
|
3,75
|
1,87
|
1,25
|
Babi
|
82
|
3,75
|
3,13
|
2,50
|
Ayam
|
56
|
6,27
|
5,92
|
3,27
|
Merpati
|
52
|
5,68
|
5,74
|
3,23
|
Mari kita coba
pelajari sebenarnya mana pupuk kandang yang mempunyai persentase yang kita
butuhkan untuk tanah kita, yuk kita simak tabel dibawah ini.
Jenis Hewan
|
Unsur makro (%)
|
Unsur Mikro (%)
|
|||||||
N
|
P
|
K
|
Ca
|
Mg
|
Mn
|
Fe
|
Cu
|
Zn
|
|
Ayam
|
1,72
|
1,82
|
2,18
|
9,23
|
0,86
|
610
|
3475
|
160
|
501
|
Sapi
|
2,04
|
0,76
|
0,82
|
1,29
|
0,48
|
528
|
2597
|
56
|
239
|
Kambing
|
2,43
|
0,73
|
1,35
|
1,95
|
0,56
|
468
|
2891
|
42
|
291
|
Domba
|
2,03
|
1,42
|
1,61
|
2,45
|
0,62
|
490
|
2188
|
23
|
225
|
Sumber : Organic Vegetable
Cultivation in Malaysia (2005)
Dari tabel
terlihat bahwa kotoran kambing memiliki Unsur N lebih tinggi dibanding dengan
kotoran ayam, sapi dan domba.Sedangkan Unsur P kotoran ayam paling tinggi,
Unsur P mempunyai kegunaan untuk pembentukan buah.Setelah kita mempelajari
tabel diatas kita tau mana yang harus kita pake sebagai bahan pupuk untuk
tanaman kita.Kita butuh unsur N tinggi gunakanlah kotoran kambing, K gunakan
kotoran ayam dan seterusnya.
Banyak jenis
pupuk kandang, antara lain sebagai berikut.
a.
Pupuk kandang ayam
Pemanfaatan
pukan ayam termasuk luas.Umumnya dipergu-nakan oleh petani sayuran. Pupuk
kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relative lebih tinggi dari
pukan lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang
diberikan.selain itu pula, dalam kotoran ayam tersebut tercakup sisa-sisa
makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan
ahra kedalam pukan terhadap sayuran.
Beberapa
hasil penelitian aplikasi pukan ayam, selalu memberikan respon tanaman yang
terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pukana ayam relative lebih
cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika
dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya (Widowat et al.,
2005).
b.
Pupuk kandang sapi
Diantara jenis
pukan, pukan sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa,
hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi
lebih dari 40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan
langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama.
Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba decomposer akan menggunakan N yang
tersedia untuk mendekomposisi bahan organic tersebut sehingga tanaman utama
akan kekurangan N. untuk memaksimalkan penggunaan pukan sapi harus dilakukan
pengomposan agar menjadi kompos pukan sapi dengan rasio C/N di bawah 20.
Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pukan sapi secara
langsung juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya
menyebutnya sebagai pupuk dingin.Bila pukan dengan kadar air yang tinggi di
aplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta
proses pelepasan amoniak masih berlangsung.
c.
Pupuk kandaang kambing
Tekstur
dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak
sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses
dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing
umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N
< 20, suhingga pukan kambing akan lebih baik penggunaanya bila di komposkan
terlebih dahulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, pukan ini akan
memberikan manfaat yang ,lebih baik pada musim kedua penanaman. Kadar air pukan
kambing relative lebih rendah dari pukan sapi dan sedikit lebih tinggi dari
pukan ayam.
Kadar
hara pukan kambing mengandung kalium yang relative lebih tinggi dari pukan
lainnya. Sementara kadar hara N dan P hampir sama dengan pupuk lainnya.
5. Pupuk Urea
Pupuk
Urea adalah pupuk kimia yang mengandung
Nitrogen (N) berkadar tinggi.Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat
diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih,
dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan
sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya
disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara
N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.
VI.
Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai
berikut.
a.
6
buah pot ukuran sedang.
b.
Skop.
c.
Alat
ukur, yaitu penggaris dan tali.
d.
Alat
tulis.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan adalah
sebagai berikut.
a. Tanah.
b. Air
c. Biji kacang hijau.
d. Pupuk Kompos.
e. Pupuk kotoran sapi.
f. Pupuk kotoran kambing.
g. Pupuk kotoran ayam.
h. Pupuk urea.
VII.
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Memberi nomor satu sampai enam pada pot yang telah
disiapkan.
3. Mengisi masing-masing pot dengan tanah hingga dua per
tiganya.
4. Memberi pupuk kompos pada pot 1 sampai terisi penuh.
5. Mengulangi langkah ke-empat pada pot 2, 3, dan 4, namun
dengan pupuk yang berbeda secara berurutan yakni pupuk kotoran sapi, pupuk
kotoran kambing dan pupuk kotoran ayam.
6. Memberi pupuk urea pada pot 5 sesuai takaran yang
dianjurkan, sedangkan pot 6 tidak diberi pupuk (sebagai pembanding).
7. Memberi air pada masing-masing pot dengan takaran yang
sama.
8. Menanam 3 biji kacang hijau pada setiap pot dengan jarak
yang berjauhan.
9. Meletakkan setiap pot pada lingkungan yang sama dan
menyiramnya setiap hari secara teratur dengan volume yang sama.
10. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau pada
setiap pot selama 5 hari dimulai pada hari keempat dan mencatat hasilnya dalam
tabel pengamatan.
11. Membuat analisa dan menyatakan kesimpulan berdasarkan
tabel pengamatan.
VIII.
Hasil Pengamatan
1. Tabel
Pengamatan
Tabel: Rata-rata Tinggi Tanaman
Kacang Hijau
Pot
|
Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Hari ke-
|
Keterangan
|
||||
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
||
1
|
2,33
|
5,33
|
9
|
12,33
|
14,83
|
Semua biji berkecambah pada hari ke-2 dan hanya 1 tanaman yang muncul daunnya pada hari ke-3, 2 tanaman lagi pada hari ke-4 dan ke-5.
|
2
|
1,67
|
3
|
8,67
|
11,6
|
14,36
|
Semua biji berkecambah pada hari ke-2 dan hanya 1 tanaman yang
muncul daunnya pada hari ke-3, selebihnya pada hari ke 5.
|
3
|
2,16
|
3
|
6,67
|
9,67
|
11,16
|
Semua biji berkecambah pada hari ke-2 dan hanya 1 tanaman yang
muncul daunnya pada hari ke-3, selebihnya pada hari ke 6.
|
4
|
4,16
|
8,16
|
11,33
|
12,33
|
15,06
|
Semua biji berkecambah pada hari ke-2 dan hanya 2 tanaman yang
muncul daunnya pada hari ke-3, 1 tanaman lagi pada hari ke-7.
|
5
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1,17
|
Semua biji berkecambah pada hari ke-2. Namun hanya 1 tanaman yang bertahan
hidup dan muncul daunnya pada hari ke-8.
|
6
|
2,33
|
6,33
|
10,67
|
13,5
|
14,86
|
Semua biji berkecambah
pada hari ke-2 dan hanya 1 tannaman yang muncul daunnya pada hari ke-3,
selebihnya pada hari ke-4.
|
2. Grafik
Grafik: Rata-rata Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau
IX.
Analisis Data
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa
setiap hari tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan yang terlihat
daribertambahnya tinggi tanaman. Dari data tersebut, juga dapat diketahui kuantitas
pertumbuhan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh jenis pupuk yang berbeda.
Semakin besar rata-rata tinggi tanaman, maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
tanaman kacang hijau itu juga semakin baik, begitu juga sebaliknya.
Penghitungan
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau dalam percobaan yang kami lakukan dimulai
pada hari ke-4 sampai hari ke-8 masa tanam.Sedangkan pada hari pertama sampai
hari ke-3 tidak dihitung.
Pada
hari ke-4, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,33 cm. Pada pot 2 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 1,67 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 2,16 cm. Pada
pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 4,16 cm. Pada pot 5
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 2,33 cm. terlihat bahwa pada hari ke-4 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar terdapat pada pot 4 yakni 4,16 cm,
sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat pada pot 5 yakno 0
cm.
Pada
hari ke-5, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 5,33 cm. Pada pot 2 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,00 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,00 cm. Pada
pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 8,16 cm. Pada pot 5
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 6,3 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-5 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar terdapat pada pot 4 yakni 8,16 cm,
sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat pada pot 5 yakno 0
cm.
Pada
hari ke-6, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 9,00 cm. Pada pot 2 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 8,67 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 3,00 cm. Pada
pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 11,33 cm. Pada pot 5
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 10.67 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-4 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar terdapat pada pot 4 yakni 11,33 cm,
sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat pada pot 5 yakno 0
cm.
Pada
hari ke-7, rata-rata tinggi tanaman kacang hijau bervariasi. Pada pot 1
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 12,33 cm. Pada pot 2 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau sebesar 11,60 cm.
Pada pot 3 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 9,67 cm. Pada
pot 4 rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 12,33 cm. Pada pot 5
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau sebesar 0 cm. Pada pot 6 rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau sebesar 13,5 cm. Terlihat bahwa pada hari ke-7 rata-rata
tinggi tanaman kacang hijau yang terbesar terdapat pada pot 6 yakni 13,5 cm,
sedangkan rata-rata tinggi tanaman yang terkecil terdapat pada pot 5 yakno 0
cm.
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata tinggi
tanaman kacang hijau yang paling besar pada hari kedelapan terdapat pada pot
yang diberi pupuk kotoran ayam (pot 4) yakni sebesar 15,06 cm. Rata-rata tinggi
tanaman yang menempati urutan kedua terbaik terdapat pada pot yang tidak diberi
pupuk (pot 6) yakni sebesar 14,86 cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati
urutan ketiga terbaik terdapat pada pot yang diberi pupuk kompos (pot 1) yakni
sebesar 14,83cm. Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan keempat terbaik
terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran sapi (pot 2) yakni sebesar 14,36 cm.
Rata-rata tinggi tanaman yang menempati urutan kelima terbaik terdapat pada pot
yang diberi pupuk kotoran kambing (pot 3) yakni sebesar 11,16 cm. Sedangkan
rata-rata tinggi tanaman yang paling kecil terdapat pada pot yang diberi pupuk
urea (pot 5) yakni sebesar 1,17 cm.
Dari
data di atas, dapat kita bandingan hasil pertumbuhan tanaman kacang hijau yang
diberi pupuk dengan yang tidak diberi pupuk. Ternyata hanya tanaman kacang hijau
yang diberi pupuk kotoran ayam,
dapat melebihi rata-rata tinggi tanamankacang hijau yang tidak diberi
pupuk,yakni dengan selisih 0,2 cm. Sedangkan jenis pupuk lain tidak dapat
melebihi rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang tidak diberi pupuk.
Menurut
kami berdasarkan landasan teori yang didapat, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau pada setiap pot yang diberi pupuk
berbeda, antara lain sebagai berikut.
1.
Berdasarkan
landasan teori, kompos yang sudah matang kandungan haranya kurang lebih : 1.69%
N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dalam kasus pot 1 yangdiberi pupuk kompos, kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau hampir
sama dengan pada pot 6 yang tidak diberi pupuk, dengan selisih 0,03 cm. Dapat
kita ketahui bahwa unsur yang terkandung dalam kompos tidak diperlukan karena kandungan unsur yang sama pada tanah sudah
mencukupi. Namun kita juga mengetahui bahwa pemberian pupuk kompos pada pot 1,
dapat mengurangi kuantitas
pertumbuhan tanaman kacang hijua yang dilihat dari rata-rata tinggi tanaman
pada pot 1 lebih rendah 0,03 cm dari pot 6. Berdasarkan landasan teori, hal ini diakibatkan oleh konsentrasi
unsur dalam tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam tumbuhan.
Sehingga air dalam sel-sel tanaman kacang hijau akan keluar atau biasa disebut plasmolisis.
Karena air dalam sel-sel tanaman kacang hijau pada pot 1 berkurang, maka
pertumbuhannya juga akan terhambat Hal ini dikarenakan, air yang digunakanuntuk transport ion dan nutrisi dalam tanaman
kacang hijau tidak mencukupi, sehingga proses trasportyang
diperlukan dalam pertumbuhan tanaman menjadi
terganggu.
2.
Berdasarkan
landasan teori, pupuk kotoran sapi mengandung kurang lebih 2,04% N, 0,76% P,
0,82% K, 1,29% Ca, 0,48% Mg, 528% Mn, 2597% Fe, 56% Cu, 239% Zn. Dalam kasus
pot 2 yang diberi pupuk kotoran sapi, kuantitas pertumbuhan tanaman kacang hijau
lebih rendah0,5 cm daripada pot 6 yang tidak diberi pupuk. Dapat kita ketahui
bahwa unsur yang terkandung dalam pupuk kotoran sapi tidak diperlukan karena kandungan unsur yang sama pada tanah sudah
mencukupi. Berdasarkan landasan teori,lebih rendahnya kuantias pertumbuhan
tanaman kacang hijau pada pot 1 diakibatkan oleh konsentrasi unsur dalam tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam
tumbuhan. Sehingga air dalam sel-sel tanaman kacang hijauakan keluar
(mengalami plasmolisis). Karena air dalam sel-sel
tanaman kacang hijau pada pot 2 berkurang, maka pertumbuhannya juga akan
terhambat. Hal ini dikarenakan, air yang digunakan dalam transport ion dan
nutrisi tanaman kacang hijau tidak mencukupi, sehingga proses trasport yang
diperlukan dalam pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
3.
Berdasarkan landasan teori, pupuk kotoran sapi mengandung kurang
lebih2,43% N, 0,73% P, 1,35% K, 1,95% Ca, 0,56% Mg, 468% Mn, 2891% Fe, 42% Cu,
291% Zn. Dalam kasus pot 3 yang diberi pupuk kotoran kambing, kuantitas pertumbuhan tanaman
kacang hijau lebih rendah 3,7 cm daripada pot 6 yang tidak diberi pupuk. Dapat
kita ketahui bahwa unsur yang terkandung dalam pupuk kotoran kambing tidak
diperlukan karena kandungan unsur yang sama pada tanah
sudah mencukupi. Berdasarkan landasan teori, lebih rendahnya kuantias
pertumbuhan tanaman kacang hijau pada pot 3 diakibatkan oleh konsentrasi unsur
dalam tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam tumbuhan. Sehingga
air dalam sel-sel tanaman kacang hijau akan keluar (mengalami
plasmolisis). Karena air dalam sel-sel
tanaman kacanghijau pada pot 3berkurang, maka pertumbuhannya juga akan
terhambat Hal ini dikarenakan, air yang digunakan dalam transport ion dan
nutrisi tanaman kacang hijau tidak mencukupi, sehingga proses trasport yang
diperlukan dalam pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
4.
Berdasarkan landasan teori, pupuk kotoran ayam mengandung kurang lebih 1,72% N, 1,82% P, 2,18% K, 9,23% Ca, 0,86% Mg, 610% Mn, 3475% Fe, 160% Cu, 501% Zn. Dalam kasus pot 4 yang diberi pupuk kotoran ayam, kuantitas pertumbuhan tanaman
kacang hijau lebih tinggi0,2 cm daripada pot 6 yang
tidak diberi pupuk. Dapat kita ketahui bahwa terdapat
unsur yang dibutuhkanoleh
tanaman kacang hiajau dalam pupuk kotoran kambing. Berdasarkan
landasan teori, kandungan unsur Ca-nya cukup tinggi dibandingkan pupuk yang
lain, yakni 9,23%. Oleh karena itu, kami dapat mengetahui bahwa unsur Ca yang
diperlukan tanaman kacang hijau pada tanah jumlahnya kurang. Ca yang merupakan
unsur makronutrien sangat diperlukan oleh tanaman kacang hijau. Sehingga ketika
tanaman kacang hijau diberi pupuk kotoran sapi, maka hasil pertumbuhannya cukup
baik.
5.
Berdasarkan landasan teori, pupuk urea mengandung kurang lebih46% Nitrogen. Dalam kasus pot 5 yang diberi pupuk urea, kuantitas pertumbuhan tanaman
kacang hijau sangat rendah, yakni 13,69 cm lebih
rendah daripada
pot 6 yang tidak diberi pupuk. Rendahnya rata-rata tinggi tanaman
diakibatkan hanya satu tanaman kacang hijau yang dapat bertahan hidup. Dapat kita ketahui pula bahwa unsur nitrogen
yang
terkandung dalam pupuk urea tidak diperlukan karena kandungan unsur yang sama pada tanah
sudah mencukupi. Berdasarkan landasan teori, lebih rendahnya kuantias
pertumbuhan tanaman kacang hijau pada pot 5 diakibatkan oleh
konsentrasi unsur dalam tanah lebih tinggi daripada kansentrasi unsur dalam
tumbuhan. Sehingga air dalam sel-sel tanaman kacang hijau akan keluar (mengalami
plasmolisis). Karena air dalam sel-sel
tanaman kacanghijau pada pot 5berkurang, maka pertumbuhannya juga akan terhambat Hal ini
dikarenakan, air yang digunakan dalam transport ion dan nutrisi tanaman kacang
hijau tidak mencukupi, sehingga proses trasport yang diperlukan dalam
pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
Dari
tabel data di atas, kualitas perkembangan biji kacang hijau
pada setiap pot sama, maksudnya setiap biji pada masing-masing pot berkecambah
pada hari ke-2. Namun perkembangan tanaman kacang hijau yang ditandai oleh usia
munculnya daun berbeda-beda pada setiap pot. Usia munculnya daun pada tanaman
kacang hijau yang paling cepat terdapat pada pot 4, karena terdapat 2 tanaman
kacang hijau yang daunnya muncul pada hari ke-3. Selain pot 4, hanya 1 atau
bahkan tidak ada daun yang muncul pada hari ke-3. Sedangkan usia munculnya daun
yang paling lambat terdapat pada pot 5.
Dari
uraian analisa di atas, menurut percobaan yang kami lakukan, pupuk yang paling
baik dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau adalah pupuk
kotoran ayam. Sedangkan pupuk yang kurang baik dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau adalah pupuk urea.
X.
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis data di atas, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut.
1. Hipotesis
kami yang mengatakan bahwa “jika tanaman kacang hijau diberi pupuk yang berbeda, maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan berbeda”, terbukti
kebenarannya. Kebenaran tersebut dilihat dari percobaan yang kami lakukan,
setiap pot memiliki rata-rata tinggi tanaman kacang hijauyang berbeda-beda dan
tanda-tanda perkembangan seperti usia berkecambah dan munculnya daun
berbeda-beda pula.
2. Pemberian
jenis pupuk yang berbeda mengakibatkan perbedaan pertumbuhan dan perkembang tanaman
kacang hijau. Terbukti dari data yang diperoleh, rata-rata tinggi tanaman yang
paling baik terdapat pada pot yang diberi pupuk kotoran ayam, kemudian secara
berturut-turut pupuk kompos, pupuk kotoran sapi, pupuk kotoran kambing dan
terakhir pupuk urea. Sedangkan usia tanda-tanda perkembangan tanaman kacang
hijau yang paling cepat terdapat pada pot yang diberi pupuk ayam, sedangkan
yang paling lambat terdapat pada pot yang diberi pupuk urea.
3. Jenis
pupuk yang paling baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau adalah pupuk kotoran ayam, sedangkan jenis pupuk yang kurang baik
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah pupuk urea.
XI.
Daftar Pustaka
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
2. http://pusri.wordpress.com/2007/09/22/mengenal-pupuk-urea/
3. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101010054203AA8qemC
4. http://thlbanyumas.blogspot.com/2011/08/kandungan-pupuk-pada-kotoran-hewan.html
5. http://didikturmudi.wordpress.com/tag/pupuk/
6. http://mjumani.blogspot.com/2009/01/nutrisi-tumbuhan.html
Komentar
makasih...
makasih..