Laporan Kimia "Kesetimbangan Kimia"
LAPORAN PRAKTIKUM
Kesetimbangan Kimia
Anggota Kelompok:
Eka Febrianti K. W. (17)
Velarida Esa Sakti (33)
XI Science 3 Class
RSBI SMA NEGERI MOJOAGUNG
Jl. Raya Janti No. 18 Mojoagung Jombang
Tahun Pelajaran 2011/2012
PERCOBAAN 1
I. Judul : “Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan”
II. Tujuan :
Mengamati pergeseran kesetimbangan pada senyawa Fe3SCN dengan penambahan salah satu komponennya.
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan asas Le Chatelier.
III. Dasar Teori :
Asas Le Chatelier menyatakan : bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya. Perubahan dari keadaan setimbang semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan Pergeseran Kesetimbanga.
IV. Alat dan Bahan :
v Gelas ukur 25 ml
v Gelas kimia 100 ml
v Pengaduk
v Tabung reaksi
v Pipet tetes
v KSCN 1 M
v FeCl3 1 M
v KSCN pekat
v FeCl3 pekat
v Kristal dinatrium hydrogen fosfat (Na2HPO4)
V. Prosedur Kerja :
Ø Masukkan 25 ml air ke dalam gelas kimia.Tambahkan 2 tetes larutan KSCN 1 M dan 2 tetes larutan FeCl3 1 M.Aduk larutan kemudian bag tersebut sama banyak ke dalam 5 tabung reaksi. Tabung pertama digunakan sebagai pembanding.
Ø Tambahkan kedalam 4 tabung reaksi,masing – masing :
§ 1 tetes larutan pekat KSCN pada tabung 2
§ 1 tetes larutan pekat FeCl3 pada tabung 3
§ Sedikit Kristal Na2HPO4 pada tabung 4 (fungsi HPO42-untuk mengikat Fe3+)
§ 5 ml air pada tabung 5
Ø Guncangkan tabung-tabung tersebut dan bandingkan warna larutan dari tiap-tiap tabung 1 (lihat dari atas tabung ke bawah).
PERCOBAAN 2
I. Judul : “Reaksi Dapat Balik”
II. Tujuan :
Untuk membuktikan adanya reaksi dapat balik/reversible.
III. Dasar Teori :
Dalam system terbuka (di alam sekitar kita ) terjadi kesetimbangan kimia (reaksi bolak-balik /dua arah/reversible) yaitu proses siklus oksigen,siklus air,dan siklus nitrogen.Dengan adanya kesetimbangan kimia (reaksi reversible/dua arah),maka makhluk hidup tidak kehabisan oksigen untuk bernapas dan tidak kehabisan air untuk keperluan sehari-hari.
IV. Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan | Ukuran/Satuan | Jumlah |
Tabung reaksi+rak | | 3/1 |
Spatula | | 1 |
Pipet tetes | | 1 |
Aquades | | 1 |
PbSO4 padat | | 1 gram |
Larutan KI | 1 M | 5 mL |
Larutan K2SO4 | 1 M | 5 mL |
Silinder ukur | 25 mL | 1 |
Neraca | | 1 |
V. Prosedur Kerja :
Ø Masukkan 1 spatula PbSO4 ke dalam tabung reaksi,kemudian tambahkan 5 mL larutan KI 1 M.Aduk campuran dan catat hasil pengamatan anda.
Ø Dekuantasi (mengendapkan larutan kemudian membuangnya) kemudian cuci endapan dengan aquades dan endapan kemudian buang larutannya sebanyak 3 kali.
Ø Kemudian tambahkan larutan K2SO4 1 M sebanyak 5 mL kemudian aduk catat hasil pengamatan anda
Ø Dekuantasi lagi larutannya,dan cuci dengan aquades kemudian tambahkan dengan larutan KI 1 M.
PERCOBAAN 3
I. Judul : “Pengaruh perubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan”
II. Tujuan :
Mengetahui pengaruh perubahan suhu terhadap sistem kesetimbangan.
CuSO4.5H2O(g) CuSO4(s).5H2O(g)
Biru Putih
III. Dasar Teori :
Menurut Van’t Hoff :
“Bila reaksi kesetimbangan suhu dinaikkan,maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang membutuhkan kalor (kearah reaksi endoterm). Bila reaksi kesetimbangan suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser kearah yang membeb askan kalor (kearah reaksi eksoterm)”.
Contoh:
2NO(g) + O2 2 NO2(g) ∆H = -216 Kj
IV. Alat dan Bahan :
v Cawan penguap
v Bunsen,kaki tiga,kawat kasa
v Gabus
v Neraca
v Padatan CuSO4.5H2O
v Air
V. Prosedur Kerja :
Ø Panaskan 10 g CuSO4.5H2O dalam cawan penguap,amati perubahan warna yang terjadi
Ø Biarkan padatan mendingin setelah dingin,tetesi denga air. Amati perubahan apa yang terjadi.
Ø Tuliskan pengamatan anda dalam bentuk tabel.
DATA PENGAMATAN
Percobaan 1
Tabung | Penambahan Senyawa | Penambahan Ion | Perubahan Warna (lebih tua,sama,lebih muda) | Arah pergeseran Kesetimbangan |
1 | FeCl3+KSCN Fe3SCN+KCl | | | |
2 | KSCN | SCN- | Warna lebih tua | Bergeser kearah produk |
3 | FeCl3 | Fe3+ | Warna sama | Bergeser kearah produk |
4 | Na2HPO4 | HPO42- | Warna lebih muda | Tetap |
5 | H2O | | Warna lebih muda | Bergeser kearah reaktan |
Percobaan 2
Warna PbSO4 mula-mula = Putih
Warna PbSO4 + larutan KI = Kuning
Warna endapan + K2SO4 = Putih
Percobaan 3
Aktivitas | Pengamatan |
Sebelum dipanaskan | Zat CuSO4.5H2O warnanya biru tua |
Sesudah dipanaskan | Zat CuSO4.5H2O warnanya menjadi putih |
Ditambah air | Warnanya kembali seperti semula namun agak mentah |
ANALISIS DATA
Percobaan 1
1. Apa pengaruh penambahan larutan KSCN,FeCl3,Na2HPO4,dan aquades terhadap system kesetimbangan ion SCN- dan Fe3+ dikaitkan dengan hasil pengamatan warna larutan?
Jawab : Penambahan KSCN,FeCL3,Na2HPO4 dan aquades menyebabkan pergeseran sistem kesetimbangan ion SCN- dan Fe3+ sehingga dampak pada saat melakukan pengamatan terjadi perubahan reaksi.
2. Apakah bedanya pengaruh pada campuran ion SCN- dan Fe3+ dibandingkan dengan pengenceran air teh? Jelaskan!
Jawab : Kalau dari segi warna antara campuran ion SCN- dan Fe3+ tetap sedangkan the semakin pekat.
Percobaan 2
1) Tuliskan Kedua Reaksi yang terjadi dari percobaan diatas?
Jawab : PbSO4 + KI PbI2 + K2SO4
Putih Kuning Putih
2) Bagaimana hubungan antara kedua reaksi tersebut?
Jawab: Ketika PbSO4 + 2 KI warnanya menjadi kuning,
ketika PbI2+K2SO4 warnanya menjadi putih (PbSO4) .
Hal ini menunjukkan reaksi tersebut merupakan reaksi bolak-balik.
Percobaan 3
1) Bagaimanakah warna tembaga(II) sulfat sebelum dipanaskan,sesudah dipanaskan dan setelah ditambah air?
Jawab: Sebelum dipanaskan = Biru tua
Setelah dipanaskan = Putih
Ditambahkan air = Biru muda
2) Termasuk ke dalam reaksi jenis apa pemanasan CuSO4.5H2O?
Jawab : Reaksi kesetimbangan
3) Apakah yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini?
Jawab : Suhu termasuk faktor yang mempengaruhi dalam kesetimbangan
§ Suhu naik,maka kesetimbangan reaksi akan bergeser kea rah yang membutuhkan kalor(reaksi endoterm).
§ Suhu turun,maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor(eksoterm).
Komentar